ZONAKALTIM.ID, SANGATTA – Dari sekian banyak subsektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Kutai Timur, subsektor kuliner menjadi yang paling menonjol dan berkembang pesat. Permintaan pasar yang tinggi serta dukungan bahan baku lokal membuat subsektor ini menjadi motor utama perputaran ekonomi kreatif masyarakat.
Kepala Bidang Ekraf Dinas Pariwisata Kutim, Akhmad Rifanie, mengakui, kuliner menjadi subsektor yang paling dominan dibanding subsektor lainnya. “Jika melihat di lapangan, pelaku ekonomi kreatif di Kutim mengalami pertumbuhan yang sangat bagus,” ujarnya.
Menurutnya, selain kuliner, subsektor kriya, pariwisata, dan desain juga menunjukkan perkembangan, namun belum sepesat kuliner.
Subsektor kuliner memang memiliki basis permintaan kuat dari masyarakat lokal, baik di tingkat kecamatan maupun perkotaan. Setiap hari industri kuliner menggerakkan banyak lapisan ekonomi, mulai dari petani, pemasok bahan baku, tenaga produksi, hingga sektor pemasaran digital yang kini tumbuh pesat di Kutim.
Dinas Pariwisata Kutim saat ini tengah melakukan pendataan ulang terhadap seluruh pelaku Ekraf, termasuk kuliner. Pendataan ini diperlukan untuk memetakan kebutuhan dan potensi tiap subsektor secara akurat. “Karena bidang ini baru terbentuk, tim kami melakukan pendataan langsung di lapangan untuk mendapatkan data yang valid,” jelas Rifanie.
Pemerintah Kutim menargetkan subsektor kuliner mendapatkan porsi pembinaan lebih besar dalam program kerja tahun mendatang. Pasalnya, kuliner berpotensi menjadi penggerak utama ekonomi kreatif sekaligus penyerap tenaga kerja terbanyak.
Pemkab juga berencana memberikan pelatihan kompetensi, fasilitasi permodalan, dan perluasan pasar digital bagi pelaku kuliner lokal. Upaya ini diharapkan membuat produk kuliner Kutim dapat bersaing tidak hanya secara lokal, tetapi juga regional.
Dengan tren pertumbuhan yang stabil, subsektor kuliner diprediksi tetap menjadi sektor kreatif paling kuat di Kutim dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah menyebut peran kuliner sangat strategis sebagai fondasi ekonomi baru di luar sektor migas. (adv/diskominfokutim/prb)









