BBM Langka, Jahidin: “Ayam Mati di Lumbung Padi”

Kaltimreport.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM),  terutama jenis solar,  di Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan.  Anggota Komisi III DPRD Kaltim,  Jahidin,  mengungkapkan bahwa antrean panjang kendaraan di SPBU menjadi keluhan utama masyarakat dan pelaku usaha.

Dalam keterangannya usai Rapat Paripurna ke-17 DPRD Kaltim,  Selasa (3/06/2025).  Jahidin menyebut antrean solar bisa mencapai dua hingga tiga hari.  Ia menilai kondisi ini sangat memprihatinkan,  terlebih Kaltim merupakan salah satu daerah penghasil energi terbesar di Indonesia.

“Pengusaha kita ada yang sampai dua-tiga hari antre menunggu giliran pengisian solar.  Di Pulau Jawa tidak pernah seperti itu.  Lucu, kan? Kita yang punya sumber,  tapi kita ikut menderita,” ujarnya.

Ia bahkan menyebut situasi ini sebagai bentuk nyata dari pepatah  “ayam mati di lumbung padi”.  Menurutnya,  sangat ironis bahwa masyarakat di daerah penghasil energi justru kesulitan mengakses bahan bakar.

Kondisi ini tidak hanya menyulitkan masyarakat,  tetapi juga berdampak besar terhadap sektor ekonomi.  Jahidin menjelaskan bahwa kelangkaan BBM menghambat operasional pelaku usaha,  khususnya di bidang transportasi dan logistik yang menjadi tulang punggung distribusi barang.

“Produktivitas menurun,  ongkos naik,  dan ini tentu akan berimbas pada daya saing usaha lokal kita, ” jelasnya.  Ia juga menambahkan bahwa beberapa pelaku usaha kecil mulai mempertimbangkan pengurangan kegiatan akibat ketidakpastian suplai BBM.

Jahidin mendesak pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan distribusi BBM.  Ia meminta agar kuota BBM untuk daerah penghasil seperti Kaltim disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan,  bukan disamaratakan dengan wilayah konsumsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *