KALTIMREPORT.COM-KALTIM, Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menyoroti kinerja Pertamina yang dianggap tidak bisa menyelesaikan permasalahan antrian BBM di kalimantam timur.
Antrian Bahan Bakar Minyak di kalimantan timur bukanlah hal yang baru, sekalipun Balikpapan memiliki kilang yang cukup besar, namun justru antrian BBM kerap terjadi sejak bertahun-tahun.
Sainuddin ketua PMII Kaltim menilai bahwa pertamina tak mampu mengelola BBM dengan baik, sehingga ada banyak SPBU yang selalu terjadi antrian amat panjang.
“Inikan kegagalan pertamina, karena persoalan ini bukan satu atau dua hari, namun sudah bertahun-tahun kerap terjadi di kaltim,” ucap zainuddin
Pria yang akrab dipanggil zai lanjut memaparkan bahwa dirinya amat kecewa terhadap pertamina, karena permasalahannya sudah lama dianggap tak ada jalan keluar.
“Inikan bukan perseolan baru, masa iya sampai saat ini tidak ada ruang solusi bagi warga kaltim, curiga pertamina kerjaanya hanya tidur,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi wartawan prihal langkah apa yang akan diambil oleh PMII Kaltim, di akuinya bahwa PMII tak segan-segan kepung pertamina dalam waktu dekat.
“Kami ingatkan pertamina, dalam waktu dekat harus ada langkah tegas, jangan sampai permasalahan antrian bbm ini berlarut-larut.”
“Dulu yang antri hanya truck, tapi saat ini saya perhatikan dibeberapa kota antrian mobil dan motor juga sangat panjang, artinya permasalahan sebelumnya ga beres, malah nambah persoalan baru. Kalau begini namanya kacau,”. Ungkap zai dengan nada kesal.
Tambah zainuddin memaparkan bahwa antrian BBM kerap terjadi karena dibeberapa SPBU sering kehabisan stok BBM.
” ya jelas saja kurang stok, kaltim inikan pertambahan penduduknya cukup signifikan, apalagi dengan adanya pra IKN. Harusnya pertamina sebagai pengelola BBM yang berplat merah bisa mensinkronkan. Karena IKN kan agenda negara, lucu dong kalau pertamina tidak suport agenda tersebut,” tutupnya.
Pertamina tidak boleh tutup mata dengan keadaan seperti ini, antrian panjang yang mengekor seperti ular sering terjadi di berbagai kota di Kalimantan Timur, bahkan antrian tersebut menggunakan jalur yang bukan dari jalur untuk mengantri, sehingga menimbulkan kemacetan yang sangat panjang.(FD/ADMIN)