Gelar Aksi di Jalan Cendana, PMII Minta Pertanggungjawaban dan Depo PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda di Pindahkan.

ADVERTORIAL361 Dilihat

Kaltimreport.com, Kaltim – Puluhan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Samarinda Menggelar aksi di Depo PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda Jalan Cendana No.1 Kelurahan Teluk Lerong, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda Propinsi Kalimantan Timur. Selasa (8/4/2025)

Aksi di awali dengan teatrikal dengan mendorong motor sebagai bentuk keprihatinan kepada masyarakat yang di duga menggunakan BBM bermasalah, setelah sampai di depan gerbang Depo Pertamina mereka langsung melakukan orasi.

Mereka melakukan orasi secara bergantian, dalam orasinya kader PMII Samarinda menuntut untuk mengevaluasi kinerja PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda, hentikan sementara distribusi Pertamax dan pertalite sebelum di publikasikan hasil uji kualitas BBM yang akan di salurkan.

Selain itu mereka Juga menuntut PT Pertamina Patra Niaga untuk bertanggungjawab atas dugaan pengoplosan BBM yang merugikan masyarakat, mendesak supaya menelusuri oknum atau pihak yang melakukan pengoplosan Pertamax dan Pertalite.

Taufikuddin sebagai ketua umum PMII Samarinda, mengungkapkan. Aksi kami hari ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang merasa di rugikan setelah mereka mengisi bahan bakar minyak (BBM) seperti pertamax dan pertalite. Berbagai keluhan mereka rasakan, kendaraan brebet dan mogok di tengah jalan.

Kemudian lanjut fiku, selain berbagai permasalahan di atas, kami Juga minta Depo PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda di pindahkan karena terlalu dekat dengan pemukiman warga.

“Kami menuntut PT. Pertamina Patra Niaga untuk bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan yang jelas merugikan masyarakat khususnya warga kota Samarinda,” ungkapnya.

“Sebagai ketua PMII Samarinda, saya minta Depo Pertamina di pindahkan saja, melihat kondisi depo Pertamina di Jalan Cendana ini sudah tidak layak. Selain terlalu dekat dengan pemukiman dan keamanannya juga rentan, serta dinding pembatas yang berdiri hanya tembok setinggi 2 meter,” lanjutnya.

Perwakilan PT Pertamina Patra Niaga yang keluar dan menemui peserta aksi, yang di wakilkan oleh Edi Mangun, sebagai Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan lembaga terkait permasalahan yang menjadi tuntutan pendemo.

Ia menegaskan, apabila teman – teman melihat dan mempunyai bukti terkait pengoplosan BBM, segera melaporkan.
Menyangkut pemindahan Depo, saat ini sedang kami kaji dan perlu waktu.

“Apabila teman – teman punya bukti terkait pengoplosan BBM, kami siap bantu proses pelaporan ke pihak aparat penegak hukum (APH) serta rencana pemindahan depo ke Palaran, butuh persetujuan dan butuh waktu sekitar tiga tahun untuk merealisasikanya,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *