Kaltimreport.com – Perlindungan anak menjadi isu yang semakin mendapat sorotan di Kota Samarinda. Kasus kekerasan terhadap anak masih sering terjadi dan menjadi perhatian berbagai pihak, terutama para pemangku kebijakan.
Meski berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dalam mengungkap dan menangani kasus-kasus tersebut tetap besar. Salah satu faktor utama yang menjadi kendala adalah ketakutan korban untuk melaporkan kejadian yang dialami.
Menyikapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar, menekankan pentingnya peningkatan program perlindungan anak serta keterlibatan aktif berbagai elemen masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
“Komisi IV DPRD Samarinda terus mendorong instansi terkait maupun pihak-pihak lainnya untuk mengintensifkan program perlindungan anak. Program ini tidak akan efektif tanpa sosialisasi yang maksimal,” ujar Anhar.
Anhar mengatakan, meskipun banyak upaya yang telah dilakukan, pengungkapan kasus kekerasan terhadap anak tetap menjadi tantangan besar karena adanya ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk menangani isu ini dengan baik.
Oleh karena itu, Anhar juga mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk lebih proaktif dalam melakukan penyuluhan tentang perlindungan anak.
“Instansi terkait perlu lebih proaktif, misalnya dengan mengadakan penyuluhan mengenai bahaya pergaulan bebas di usia dini serta risiko kekerasan seksual,” jelasnya.
Selain itu, Anhar menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung upaya perlindungan anak, dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap masalah ini.
“Kami berharap, selain peran keluarga dalam melindungi anak-anak dan anggota keluarga lainnya, upaya ini juga mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tururnya.