Kaltimreport.com – Media memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan mengawal berbagai isu sosial yang membutuhkan perhatian lebih luas.
Sebagai pilar keempat demokrasi, media diharapkan tidak hanya menjadi sarana penyampaian informasi, tetapi juga alat untuk mendorong perubahan sosial, termasuk dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Anggota DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, melihat bahwa media sering kali lebih banyak menyoroti acara seremonial dibandingkan mengupas realitas sosial yang membutuhkan perhatian lebih besar.
“Harusnya lebih fokus pada isu-isu yang benar-benar terjadi di lapangan, masalah pendidikan, pengentasan kemiskinan, hingga kesetaraan gender yang masih menjadi tantangan besar,” ujar Sri.
Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius yang belum mendapat perhatian cukup dari media.
Ia menilai pers bisa berperan lebih aktif dalam mengawal isu ini agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan turut mendorong solusinya.
“Terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak, harus terus dikawal oleh pers melalui pemberitaan yang mendalam, masyarakat akan lebih sadar dan bisa bersama-sama mencari solusi,” ucapnya.
Selain itu, Sri berharap media tidak hanya menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan kegiatan seremonial, tetapi juga menggali permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya yang menyangkut hak-hak perempuan dan kelompok rentan lainnya.
“Pers harus menggali dan mengangkat isu-isu yang ada di lapangan, seperti anak-anak putus sekolah atau kesetaraan gender. Harapannya pers dapat mendorong perubahan nyata di masyarakat,” pungkasnya.