Pembangunan Bandara Ujoh Bilang masuk RPJMN, Ekti; Anggaran dari pemkab, pemprov dan APBN

Kaltimreport.com – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) bersiap membuka lembaran baru dalam sejarah transportasi dan pembangunan wilayahnya. Rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang kini resmi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, menjadikannya salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan mampu mengakhiri keterisolasian daerah perbatasan ini.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Daerah Mahulu, Stephanus Madang yang mengungkapkan bahwa pembangunan bandara ini menjadi prioritas negara, karena telah masuk dalam RPJMN 2025–2029.

“Pembangunan Bandara Ujoh Bilang masuk dalam RPJMN untuk tahun anggaran 2025–2029, bahkan menjadikan salah satu prioritas kinerja dari dua bandara di Indonesia yang harus diselesaikan dalam periode ini,” ujar Stephanus Madang.

Pun, Pemerintah Kabupaten Mahulu telah menyelesaikan sejumlah tahapan penting, termasuk sertifikasi lahan, penyusunan desain pembangunan, serta kajian lingkungan. Pembangunan jalan akses ke lokasi bandara juga sudah dimulai, termasuk pematangan lahan sisi darat yang dilakukan pada 2024 lalu.

“Tahun ini kami lanjutkan ke tahap pengaspalan dan pembangunan terminal. Sebagian besar amanat dari Penlok sudah kami laksanakan,” ungkap Stephanus.

Dengan masuknya Bandara Ujoh Bilang dalam RPJMN, pemerintah daerah optimistis bahwa alokasi anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi akan segera turun untuk mempercepat penyelesaian pembangunan.

“Keberadaan bandara akan mempercepat perputaran roda ekonomi daerah. Selama ini, akses ke Mahulu masih bergantung pada transportasi sungai, sementara jalan darat belum maksimal. Dengan bandara, semua sektor akan lebih mudah berkembang,” jelas Stephanus Madang.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel selaku wakil rakyat dari dapil Kubar-Mahulu menilai proyek ini sebagai langkah penting membuka keterisolasian daerah perbatasan.

“Ya, tahun ini itu untuk runway dan apron-nya. Anggarannya dari Pemkab Mahulu, Pemprov Kaltim, dan juga APBN,” ungkap Ekti.

Asisten I Setkab Mahulu, drg. Agustinus Teguh Santoso, menjelaskan bahwa roadmap tersebut akan memuat target waktu penyelesaian bandara secara menyeluruh, termasuk tahapan pembangunan dan pembagian pendanaan antara provinsi dan kabupaten.

“Jadi tadi dari Komisi III juga menyatakan bahwa Mahakam Ulu perlu membuat semacam roadmap bandara ini secara keseluruhan. Targetnya, tahun berapa bandara ini jadi, dan tiap tahunnya tahapan pembangunannya seperti apa,” ungkap Teguh.

Pembangunan Bandara Ujoh Bilang diharapkan menjadi katalisator pembangunan di Mahulu, mempermudah akses ke wilayah yang selama ini masih terbatas, sekaligus meningkatkan potensi investasi di berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga pariwisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *