Kaltimreport.com – Potensi besar yang terkandung di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kalimantan Timur dinilai belum tergarap maksimal. Padahal, dengan garis pantai yang panjang dan kekayaan hayati yang melimpah, kawasan ini berpeluang menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi baru di provinsi tersebut.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Husin Djufri, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pendekatan terpadu dan berkelanjutan dalam mengelola kawasan pesisir. Ia menekankan bahwa upaya ini harus menjadi agenda strategis untuk mendorong kemajuan daerah.
“Daerah pesisir dengan kawasan garis pantai, laut, dan pantai memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Ini bisa memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir,” ungkapnya pada waktu lalu.
Menurut Husin, pengelolaan wilayah pesisir seharusnya tidak dilakukan secara parsial. Ia mendorong adanya kesatuan sistem dalam penanganan pulau-pulau kecil dan kawasan perairan agar pembangunan bisa lebih terarah dan hasilnya berdampak luas.
“Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang ada di Kaltim sebagai satu kesatuan wilayah akan memberikan peluang dalam banyak hal, khususnya perkembangan kawasan yang lebih cepat dengan dukungan potensi masing-masing wilayah,” jelas Wakil Ketua Fraksi Demokrat-PPP ini.
Tak hanya berbicara dari sisi ekonomi, Husin juga menyoroti pentingnya menjaga nilai ekologis pesisir. Ia menilai, kawasan ini memiliki keragaman hayati yang krusial bagi kelangsungan ekosistem dan kehidupan sosial masyarakat sekitar.
“Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi habitat yang beragam dan kaya akan keanekaragaman hayati yang mempunyai peran dan fungsi sosio-ekologi yang sangat penting bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya,” tuturnya.
Namun, ia memperingatkan agar potensi sumber daya alam tersebut tidak dieksploitasi secara serampangan. Diperlukan regulasi yang mampu menyeimbangkan antara pemanfaatan dan pelestarian.
“Sumber daya alam pesisir dan pulau kecil yang kurang memperhatikan kelestarian dan keberlanjutannya harus mendapat payung hukum agar pengelolaan dan perencanaan wilayah pesisir yang terarah dan terpadu,” tandasnya.
Lebih jauh, ia menyebut wilayah pesisir sebagai kawasan strategis yang memiliki daya tarik besar bagi investasi. Letaknya sebagai peralihan antara daratan dan lautan memperkaya potensinya.
“Dengan potensi strategis sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut dan berbagai sumber daya lainnya yang sangat kaya, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai pihak untuk memanfaatkannya. Oleh karena itu, regulasi pemanfaatannya sangat dibutuhkan,” tegas Husin.
Ia pun optimistis, bila dikelola dengan prinsip berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak, kawasan pesisir dapat berkembang menjadi ekosistem ekonomi yang mandiri dan inklusif.
“Dengan pengelolaan yang baik, nantinya akan terwujud suatu ekosistem pengelolaan wilayah pesisir yang optimal, efisien, terkoordinasi, dan berkelanjutan. Keutamaan lainnya akan membuka peluang timbulnya pusat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan penduduk dalam wilayah tersebut,” pungkasnya.