Petani Kutim Rasakan Perubahan Nyata Berkat Masuknya Traktor dan Drone Penyemprot Modern

ADVERTORIAL302 Dilihat

KALTIMREPORT.COM, SANGATTA — Di sejumlah kecamatan di Kutai Timur (Kutim), suasana kerja petani berubah signifikan sejak bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berskala besar mulai digunakan. Traktor roda empat, transplanter, combine harvester, serta drone penyemprotan kini menjadi pemandangan baru yang menggantikan kerja manual yang selama bertahun-tahun membatasi produktivitas.

Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, menggambarkan perubahan ini sebagai lompatan penting dalam kehidupan petani. “Dulu petani harus menunggu tenaga kerja untuk olah lahan. Sekarang traktor bekerja hanya beberapa jam. Ini mengubah ritme hidup mereka,” ujarnya.

Menurut Dyah, bantuan alsintan yang tiba pada Maret langsung diserahkan kepada brigade pangan dan kelompok tani. Ia melihat antusiasme petani sangat tinggi karena alat tersebut menjawab kebutuhan mendasar mereka, yaitu kecepatan dan efisiensi.

“Dengan combine harvester, panen tidak lagi butuh banyak orang. Petani merasa lebih aman ketika pekerjaan berat bisa diambil alih mesin,” jelasnya.

Drone semprot menjadi alat yang paling banyak menarik perhatian petani. “Drone menyelesaikan satu hektare dalam sepuluh menit. Petani tidak lagi harus terpapar bahan kimia saat menyemprot. Mereka bilang ini benar-benar mengurangi beban,” kata Dyah.

Ia menegaskan bahwa modernisasi ini membawa efek sosial yang besar. Petani kini memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga dan usaha sampingan.

“Efisiensi bukan hanya soal percepatan produksi. Ini tentang kualitas hidup petani yang lebih baik,” katanya.

Meski begitu, Dyah menyebut bahwa keberhasilan modernisasi membutuhkan manajemen penggunaan dan operator terlatih. “Alat sebesar ini harus dijaga. Karena itu kami lakukan pelatihan rutin,” ujarnya.

Pemerintah berharap modernisasi alsintan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat kepercayaan diri petani untuk mengembangkan usaha mereka. “Jika petani merasa mampu, maka pembangunan pangan berjalan lebih kokoh,” tuturnya. (ADV/Diskominfo Kutim/—)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *