Kutim Terapkan Pengawasan Terpadu Keamanan Pangan, Fokus Lindungi Anak Sekolah dari Boraks dan Formalin

ADVERTORIAL289 Dilihat

KALTIMREPORT.COM, SANGATTA — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memperkuat pengawasan keamanan pangan dengan sistem terpadu lintas sektor. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), pemerintah memastikan jajanan anak sekolah dan makanan olahan di warung-warung warga bebas dari bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna sintetis nonpangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Sumarno, mengatakan pengawasan lapangan kini dilakukan lebih sistematis oleh petugas kesehatan lingkungan dari seluruh puskesmas. Mereka mengambil sampel makanan di sekolah dan pasar untuk diuji cepat menggunakan alat laboratorium portabel.

“Kami ingin memastikan makanan yang dijual benar-benar aman dikonsumsi, terutama oleh anak-anak,” ujarnya.

Namun pengawasan bukan satu-satunya strategi. Dinkes Kutim menekankan pendekatan edukatif dengan melibatkan pedagang, guru, dan masyarakat. Sosialisasi dilakukan agar pelaku usaha memahami risiko bahan kimia tambahan.

“Kalau pedagang paham bahaya dan ikut menjaga, pengawasan akan jauh lebih efektif,” kata Sumarno.

Untuk memperkuat sistem, Dinkes menjalin kolaborasi dengan Dinas Perdagangan dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kolaborasi ini memungkinkan pelacakan distribusi bahan pangan dan penindakan cepat bila ditemukan pelanggaran.

Menurut Sumarno, program keamanan pangan merupakan bagian dari kebijakan kesehatan preventif Kutim yang berorientasi pada perlindungan anak.

“Kita mulai dari yang paling sederhana, yakni memastikan makanan anak-anak aman. Ini bukan sekadar tugas dinas, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Langkah ini memperlihatkan arah baru kebijakan kesehatan Kutim, dengan pencegahan berbasis literasi pangan dan partisipasi masyarakat sebagai fondasi perlindungan publik, diharapkan dapat menjaga kualitas makanan. (ADV/Diskominfo Kutim/—)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *