Kaltimreport.com – Beberapa kawasan di Samarinda kembali mengalami banjir dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran warga yang menganggap penanganan banjir belum menunjukkan hasil signifikan. Meski sejumlah proyek perbaikan drainase sudah berjalan, genangan masih muncul di permukiman dan ruas jalan utama.
Situasi ini semakin mempertegas bahwa masalah banjir di Samarinda belum tertangani secara tuntas.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, mengakui bahwa keluhan masyarakat mengenai banjir masih terus mengalir.
“Hingga hari ini, warga masih menyampaikan keluhan banjir. Ini persoalan rutin yang belum selesai meski ada progres perbaikan drainase,” ungkap Fuad.
Menurutnya, Pemkot Samarinda memang sudah berupaya, namun pekerjaan besar masih menunggu penyelesaian. Banyak titik rawan banjir yang belum mendapat penanganan maksimal akibat keterbatasan anggaran.
“Memang butuh proses, tapi kita harus realistis. Ada titik banjir yang belum tersentuh anggaran. Karena itu perlu ada tambahan anggaran khusus,” tegasnya.
Fuad menekankan bahwa solusi banjir tidak bisa dilakukan secara parsial. Perbaikan drainase harus dibarengi penataan sungai, pengurangan sedimentasi, serta pemantauan kawasan rawan luapan air.
“Ini isu serius. Kalau tidak ditangani secara menyeluruh, banjir di Samarinda bisa semakin parah, terutama dengan curah hujan yang semakin tidak menentu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penanganan banjir harus ditempatkan sebagai kebutuhan mendesak yang berdampak langsung pada aktivitas warga.
“Masyarakat perlu kepastian bahwa pemerintah benar-benar serius. Dampaknya bukan hanya mengganggu mobilitas, tapi juga memengaruhi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” pungkasnya.









