Kaltimreport.com – Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya aktivitas perkotaan, kebutuhan akan sistem transportasi yang modern dan efisien menjadi semakin mendesak.
Kota-kota besar di Indonesia tengah menghadapi tantangan serupa, termasuk Samarinda, yang mengalami kemacetan di berbagai titik utama. Salah satu solusi yang mulai dipertimbangkan adalah pengadaan transportasi massal yang lebih baik guna mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi serta meningkatkan mobilitas masyarakat.
“Kita bisa memulai dengan uji coba operasional BRT di koridor-koridor utama, seperti kawasan Sungai Kunjang, Samarinda Utara, dan Palaran, yang sering mengalami kemacetan, terutama pada pagi hari hingga pukul 09.00 serta saat jam pulang kerja atau sekolah,” ujar Deni di Samarinda.
Ia menambahkan bahwa angkutan kota (angkot) yang ada saat ini sudah tidak memadai dan perlu digantikan dengan bus berkapasitas lebih besar yang mampu mengangkut 25 hingga 45 penumpang.
Dalam usulan ini, Deni juga menekankan perlunya dukungan legislatif dan eksekutif untuk memastikan realisasi pengadaan BRT. Subsidi transportasi umum dari pemerintah juga diharapkan dapat mempercepat adopsi moda transportasi massal yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Subsidi ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas layanan transportasi umum sekaligus mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tuturnya.