Kaltimreport.com – Berbagai keluhan dari orang tua terkait pungutan untuk acara kelulusan siswa kembali mencuat di beberapa sekolah. Salah satu isu yang mengemuka adalah adanya permintaan dana yang cukup besar, bahkan hingga Rp500 ribu, untuk acara wisuda yang kabarnya akan diselenggarakan di hotel berbintang.
Keluhan ini menyita perhatian banyak pihak, karena banyak orang tua yang merasa terbebani dengan biaya tersebut, apalagi bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Namun, pihak sekolah memberikan penjelasan bahwa segala bentuk iuran yang terjadi adalah hasil kesepakatan bersama antara siswa dan sekolah, di mana sekolah hanya bertindak sebagai fasilitator dalam mewujudkan acara sesuai dengan keinginan siswa.
“Ini perlu namanya edukasi baik dari pihak guru maupun dari pihak pendidikan ya. Bahkan kita semua, bukan berkaca dari kesepakatan saja, harus jelas,” katanya .
Menurut politisi Partai Golkar itu, komite sekolah juga perlu pertimbangan matang sebelum langsung setuju untuk memfasilitasi permintaan anak didik. Walau 70 persen suara mengatakan keinginan wisuda di hotel, perlu pertimbangan mengingat masukkan orang tua dan wali murid.
Secara psikologis, anak-anak dari keluarga kurang mampu akan merasa tertekan ataupun sedih. Mengingat perihal tak semua anak beruntung dalam hal ekonomi, maka perlu koordinasi.
“Bagaimana psikologi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu, tidak bisa memberikan kontribusi, akhirnya tidak bisa ikut di situ bagaimana perasaan anaknya dipikirkan,” sebutnya.
Untuk itu, ke depan Novan berharap komunikasi dan edukasi harus diutamakan. Harapannya, dari sisi wisuda hotel tidak ada muncul kasus bully akibat si mampu dan tidak mampu berbeda pendapat.
“Jangan sampai nanti muncul bullying, perlu diingat itu,” tegasnya menutup komentarnya
Post Views: 4