Kaltimreport.com – Setiap tahun, PPDB menjadi tantangan bagi pemerintah daerah, terutama dalam keterbatasan daya tampung sekolah negeri.
Menjelang PPDB 2025, DPRD Samarinda menyoroti potensi siswa yang tidak tertampung di SMP negeri dan mendorong solusi seperti percepatan pembangunan sekolah baru serta subsidi bagi siswa ke sekolah swasta.
“Terdapat selisih sekitar 800 calon siswa yang belum terakomodasi. Namun, ini masih bisa berubah karena ada siswa yang memilih SMP swasta atau sekolah di luar Samarinda,” ujarnya.
Pemerintah Kota Samarinda telah menyiapkan opsi bagi siswa yang tidak tertampung di SMP negeri, dengan memberikan subsidi biaya pendidikan untuk sekolah swasta.
Namun, masih belum jelas besaran dan mekanisme subsidinya. Hal ini, menurut Novan, harus segera diselesaikan dengan memperhatikan pemerataan penerimaan siswa.
DPRD juga mendorong percepatan pembangunan SMP Negeri 49 di kawasan Balik Buaya untuk menambah kapasitas sekolah negeri.
“Kami berharap pembangunan SMP Negeri 49 ini dapat dipercepat, agar bisa menjadi solusi permanen bagi masalah daya tampung sekolah,” tambahnya.
Di samping itu, masalah ketersediaan buku pelajaran juga menjadi perhatian. Buku pendamping untuk siswa sudah tersedia, namun untuk buku wajib, masih mengandalkan dana BOS Nasional yang disalurkan secara bertahap.
Novan berharap, dengan pemerataan penerimaan dan pembangunan sekolah baru, masalah tersebut dapat teratasi.