Kaltimreport.com – Ketimpangan pembangunan pendidikan antara pusat kota dan kawasan pinggiran kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, mengungkapkan bahwa sejumlah sekolah di daerah seperti Palaran, Samarinda Seberang, dan Loa Janan Ilir masih belum menikmati fasilitas pendidikan yang layak.
Anhar menyoroti perbandingan mencolok antara sekolah di pinggiran dan sekolah di tengah kota.
“Kalau kita lihat kondisi SMP 50 di Palaran dan bandingkan dengan SMP 16 yang berada di pusat kota, perbedaannya sangat jelas. Sekolah di pinggiran masih kekurangan fasilitas dasar, sementara sekolah di kota sudah mendapat pembangunan besar-besaran,” ujarnya.
Menurutnya, ketimpangan ini bukan hanya berdampak pada kualitas pembelajaran, tetapi juga membentuk persepsi masyarakat tentang mutu sekolah di daerah tempat tinggal mereka.
Banyak orang tua akhirnya lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah unggulan meski harus menempuh jarak jauh.
“Kalau semua sekolah punya fasilitas setara, tidak akan ada ketimpangan arus masuk ke sekolah-sekolah favorit. Ini adalah konsekuensi dari pembangunan yang belum merata,” tegasnya.