Kaltimreport.com, Kutai Kartanegara – Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) kembali digelar oleh Anggota DPRD Kalimantan Timur, Selamat Ari Wibowo. Kali ini kegiatan dilaksanakan di RT 009, Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Rabu (30/7/2025), dengan mengangkat tema menarik: “Keterikatan antara Politik dan Kesejahteraan Sosial”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian ke-7 dalam program sosialisasi yang digalakkan oleh politisi dari Fraksi PKB tersebut. Diskusi berlangsung interaktif dan dipandu oleh moderator Alauddin, dengan menghadirkan dua narasumber utama yakni Ahmad Ali Fahrudi, SH, dan Munabbihuddin.
Dalam penyampaiannya, para narasumber menekankan bahwa politik dan kesejahteraan sosial tidak bisa dipisahkan.
“Politik itu harus mengedepankan kemaslahatan umat,” kata Ahmad Ali Fahrudi.
Ia menjelaskan bahwa politik merupakan ruang pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
Munabbihuddin menambahkan bahwa kesejahteraan sosial, yang meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, rasa aman, serta partisipasi aktif masyarakat, berperan penting dalam memperkuat sistem politik yang sehat.
“Keduanya seperti dua sisi mata uang, saling melengkapi dan menentukan arah pembangunan,” tuturnya.
Selamat Ari Wibowo sendiri menegaskan bahwa kebijakan politik yang baik harus berpihak pada rakyat, terutama dalam sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan jaminan sosial. Ia menyebutkan bahwa perumusan anggaran daerah pun harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan warga.
“Kalau anggaran tidak diarahkan ke program-program yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, maka politik kehilangan substansinya,” ujar Selamat.
Ia juga mengajak warga untuk aktif dalam kehidupan demokrasi, baik melalui pemilihan umum, pengawasan kebijakan, hingga menyampaikan aspirasi secara konstruktif. Menurutnya, kesejahteraan sosial yang baik akan mendorong terbentuknya modal sosial seperti kepercayaan dan solidaritas antar warga.
“Kesejahteraan bukan hanya soal materi, tapi juga soal partisipasi. Masyarakat yang sejahtera akan lebih aktif dalam menjaga dan mengawal demokrasi,” pungkasnya.