Kaltimreport.com, Kutai Kartanegara – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Selamat Ari Wibowo, kembali turun langsung ke tengah masyarakat dalam rangkaian kegiatan Dialog Rakyat yang digelar di RT 011, Desa Muara Wis, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh semangat tersebut, Selamat membuka ruang diskusi antara wakil rakyat dan konstituen untuk membahas berbagai isu strategis, khususnya soal pengawasan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menyampaikan bahwa peran serta masyarakat sangat penting agar anggaran daerah tepat guna dan berdampak langsung bagi kesejahteraan warga.
“Kita ingin agar setiap rupiah dari APBD betul-betul bermanfaat. Karena itu, warga harus ikut mengawal prosesnya sejak perencanaan hingga pelaksanaan,” ujarnya
Tak hanya menyentuh soal pengawasan anggaran, Selamat juga mengajak warga untuk menyumbangkan gagasan dan usulan program pembangunan yang bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi daerah. Menurutnya, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga dapat berperan sebagai penggagas solusi.
Kesempatan ini dimanfaatkan sejumlah tokoh masyarakat, mulai dari ketua RT hingga tokoh adat, untuk menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur di wilayah mereka. Isu banjir menjadi keluhan utama yang disuarakan warga, mengingat dampaknya yang terus dirasakan tiap musim hujan tiba.
Menanggapi hal tersebut, Selamat menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi yang telah disampaikan.
“Masukan ini akan saya bawa ke DPRD agar bisa masuk dalam pembahasan dan penganggaran di tingkat provinsi,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan legislatif agar pembangunan bisa berjalan sesuai kebutuhan riil di lapangan. Dalam pandangannya, transparansi dan partisipasi adalah dua kunci utama dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada rakyat.
Melalui kegiatan seperti ini, DPRD Kaltim berharap keterlibatan warga dalam pembangunan tidak hanya terjadi saat pemilu, tetapi menjadi budaya yang terus hidup demi menciptakan daerah yang maju dan berkelanjutan.
