Kaltimreport.com – Pendidikan anak-anak merupakan salah satu sektor yang selalu menjadi perhatian utama bagi para pemangku kebijakan. Dalam hal ini, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, telah mengajukan usulan untuk meninjau ulang durasi jam belajar di sekolah, sebuah langkah yang mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk DPRD Samarinda.
“Kita perlu telusuri berdasarkan hasil studi dan indikatornya. Jika terbukti durasi belajar yang terlalu panjang berdampak negatif pada psikis anak, maka harus ada langkah konkret untuk mengatur ulang,” ungkap Novan, di Samarinda.
Novan juga mengingatkan bahwa kebijakan ini harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk perbedaan jam belajar di sekolah negeri dan swasta, agar kebijakan yang dihasilkan dapat berlaku merata. Ia menyoroti bahwa durasi belajar yang panjang sering kali menjadi keluhan, baik dari anak-anak maupun orang tua, meskipun ada sebagian orang tua yang mendukung karena keterbatasan pengawasan di rumah.
“Kita saja yang bekerja seharian merasa jenuh, apalagi mereka yang masih dalam masa perkembangan,” ucapnya.
Sebagai solusi, Novan menyarankan adanya penambahan waktu bermain atau kegiatan santai dalam jam belajar di sekolah.
“Saya pribadi tidak setuju jika anak-anak hanya belajar penuh dari pagi hingga sore tanpa waktu bermain. Hak bermain anak, terutama di usia sekolah dasar, tetap harus ada,” tuturnya.
Melalui keterlibatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan, DPRD Samarinda berharap kebijakan yang dihasilkan dapat didasarkan pada data dan analisis yang matang demi kepentingan anak-anak.