Kaltimreport.com – Persoalan ketersediaan tenaga kesehatan di daerah terluar Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan wakil rakyat. Komisi III DPRD Kaltim menyoroti absennya tenaga medis tetap di sejumlah Puskesmas, terutama di wilayah perbatasan seperti Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau.
Anggota Komisi III, Syarifatul Sya’diah, menyebut fakta di lapangan menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada dokter yang menetap di Puskesmas Maratua.
“Kami sangat prihatin, karena ini bukan sekadar kekurangan, tapi memang tidak ada dokter sama sekali di sana,” ujarnya
Ia mengungkapkan, wilayah seperti Maratua sangat memerlukan perhatian khusus karena posisinya yang strategis sebagai daerah perbatasan dan destinasi wisata.
“Ironisnya, kawasan yang punya nilai penting ini justru terabaikan dari sisi layanan kesehatan dasar,” tegasnya.
Menurutnya, salah satu kendala utama adalah rendahnya minat tenaga medis untuk ditempatkan di daerah yang aksesnya terbatas.
“Banyak dari mereka enggan bertugas lama di wilayah pesisir atau kepulauan karena keterbatasan fasilitas dan infrastruktur pendukung,” katanya.
Sebagai solusi, Syarifatul mendorong adanya program khusus yang menargetkan penguatan tenaga kesehatan berbasis lokal. Ia menyarankan agar pemerintah daerah lebih proaktif mendukung putra-putri daerah untuk mengenyam pendidikan kedokteran dan kembali mengabdi di kampung halamannya.
“Jika anak-anak dari daerah itu sendiri yang menjadi dokter, kemungkinan besar mereka akan lebih siap untuk kembali dan bertugas di daerahnya,” ujar Syarifatul
Komisi III DPRD Kaltim, lanjutnya, telah menjadikan isu ini sebagai salah satu fokus advokasi di bidang kesehatan.
“Kami tidak akan diam. Ini soal hak dasar warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, di mana pun mereka tinggal,” pungkasnya.