Gelar Soswasbang, Yusuf Mustafa Edukasi Masyarakat Untuk Menempatkan Kepentingan Umum di Atas Kepentingan Pribadi.

DR. H. Yusuf Mustafa Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang ke 3 di Balikpapan Selatan.

KALTIMREMPORT.COM-BALIKPAPAN, Untuk menjaga stabilitas masyarakat dari disintegrasi bangsa, Anggota DPRD Kalimantan Timur DR. H. Yusuf Mustafa, SH. MH menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan atau empat pilar kebangsaan.

Sosialisasi wawasan kebangsaan yang digelar di kecamatan Balikpapan Selatan tersebut di mulai pada pukul : 14.00 Wita.
dan menghadirkan dua orang sebagai narasumber, yaitu Ir. Nurdin Ismail dan Drs. Sutarno Serta Meggy Eplan Selaku moderator. Sabtu (16/03/2024).

Mengawali penyampaiannya, Yusuf Mustafa membeberkan bahwa, Empat pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan landasan yang kokoh dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan keberagaman bangsa Indonesia. Keempat pilar ini harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia agar negara ini tetap kokoh dan berjaya.

Dengan memegang teguh nilai-nilai kebangsaan ini, Indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.

“Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat. Dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat,” bebernya

Legislator Golkar yang kembali terpilih di daerah pemilihan 2 (dapil 2) Kota Balikpapan tersebut, melanjutkan. Sebagai rakyat Indonesia, kita patut berbangga dengan keberagaman ras, suku, dan budaya yang terdapat di negara kita. Tidak tanggung-tanggung, negara kita memiliki beragam kelompok etnis alias suku bangsa. Sudah sepantasnya kita selalu menjaga kebersamaan di tengah keberagaman ini.

Hidup selalu berdampingan tampa harus membeda-bedakan suku, agama, golongan, adat dan budaya. hidup harmoni adalah impian semua terutama kita yang berada disini.

“Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama yang bisa memicu diskriminatif. Sikap toleransi perlu disiapkan sedini mungkin, untuk menjaga perbedaan yang ada di masyarakat, Nilai-nilai toleransi ini menjadi bekal, untuk menghargai perbedaan dan pendapat sesama warga negara,” lanjutnya.

Bingkai persatuan dan kesatuan Republik Indonesia akan terjaga dengan rapi dan indah dengan di bungkus empat pilar kebangsaan.

Menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kepentingan masyarakat atau kepentingan yang lebih luas haruslah diprioritaskan, alih-alih kepentingan golongan. Konflik yang terjadi dalam masyarakat yang plural dapat terhindarkan dengan sikap musyawarah untuk mufakat pada kepentingan yang lebih besar.

Acara kegiatan sosialisasi di hadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, perwakilan LPM, karang taruna dan beberapa ketua RT setempat.(FD/ADMIN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *