Laksanakan Penguatan Demokrasi Yusuf Mustafa Edukasi Masyarakat Dengan Tema Keamanan Manusia (Human Security)

Kaltimreport.com, Balikpapan – Dalam beberapa dekade terakhir, hakikat perang telah berubah secara drastis. Persaingan kekuatan besar, terorisme, konflik intra-negara, ancaman siber, dan perubahan iklim menimbulkan risiko nyata dan sering kali berdampak langsung pada individu dan komunitas dengan cara yang telah mendorong perubahan dalam pemikiran tentang pendekatan terhadap keamanan. Konsep keamanan manusia adalah salah satu hasilnya.

Human Security (Keamanan Manusia) menjadi tema dalam pelaksanaan penguatan demokrasi yang gelar oleh anggota DPRD Kaltim, Dr.H.Yusuf Mustafa.,S.H, M.H di Perum. GPA Jalan Raya Lumban Gaol Blok M RT.42 (Depan Kolam Renang Griya Permata Asri ) Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan. Jum’at (25/4/2025).

Dalam kegiatan tersebut, di pandu oleh Drs. Sutarno sebagai moderator dan Ir.Nurdin Ismail serta Hj. Suwarni sebagai narasumber Juga di hadiri oleh tokoh masyarakat tokoh agama dan perwakilan RT setempat.

Untuk memulai materi kegiatan, Yusuf Mustafa menjelaskan, bahwa. Konsep human security (keamanan manusia) adalah pendekatan yang berfokus pada individu dan masyarakat, bukan negara, dalam mendefinisikan dan mengelola keamanan. Konsep ini menekankan perlindungan kelangsungan hidup, penghidupan, dan martabat manusia dari berbagai ancaman, baik tradisional maupun modern, seperti konflik bersenjata, kelaparan, penyakit, dan ketidakadilan sosial.

“Keamanan manusia menekankan bahwa kelangsungan hidup, penghidupan, dan martabat manusia merupakan dasar fundamental bagi perdamaian dan pembangunan nasional, regional, dan internasional,” Jelasnya.

Pendekatan dan konsep keamanan manusia menawarkan kerangka kerja praktis untuk mengembangkan kebijakan dan program terpadu guna mencegah, mengurangi, dan menanggapi tantangan kompleks dan dampak multidimensinya dengan cara yang berpusat pada manusia, komprehensif, spesifik konteks, dan berorientasi pada pencegahan.

Sementara Ir. Nurdin Ismail membeberkan, Keamanan manusia dan keamanan nasional merupakan konsep yang saling melengkapi dan tidak perlu saling bertentangan. Keduanya berupaya melindungi dari bahaya. Untuk mengatur dan memastikan keamanan manusia, angkatan bersenjata diperlukan.

Untuk menyediakan keamanan nasional, penanggulangan ancaman, baik di dalam maupun luar negeri, diperlukan. Pembelaan terhadap kepentingan pribadi yang tercerahkan menuntun seseorang untuk menegaskan prinsip-prinsip utama keamanan manusia.

“Konsep keamanan manusia bertujuan untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil responsif terhadap gender, peka terhadap usia, berpusat pada korban, mempertimbangkan trauma serta pemulihan psikologis,” bebernya.

Melanjutkan, narasumber Hj. Suwarni SH, merincikan, Konsep Keamanan Manusia mendasari implementasi yang terintegrasi dari upaya bantuan kemanusiaan, bantuan pembangunan, advokasi HAM, maupun resolusi konflik. Keamanan manusia juga memberikan suara politis kepada mereka yang terpinggirkan secara politik, serta menunjukkan konteks yang lebih luas akan kerentanan.

“Hak setiap orang untuk hidup bebas dan bermartabat, bebas dari kemiskinan dan keputusasaan. Semua individu, khususnya orang-orang yang rentan, berhak atas Kebebasan dari Ketakutan dan Kebebasan dari Keinginan, dengan kesempatan yang sama untuk menikmati semua hak mereka dan mengembangkan potensi kemanusiaan mereka sepenuhnya, itulah garis besar konsep dan tujuan keamanan manusia,” lanjutnya.

Perlu di perhatikan bahwa konsep keamanan manusia menekankan tujuh dimensi yang fundamental keamanan manusia yaitu keamanan ekonomi, keamanan pangan, keamanan kesehatan, keamanan lingkungan, keamanan pribadi, keamanan masyarakat dan keamanan politik.

Kegiatan Penguatan demokrasi di akhiri dengan tukar pendapat dengan anggota peserta, semua pendapat dan pertanyaan peserta di jawab terperinci oleh anggota DPRD Kaltim dan kedua Narasumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *