Kaltimreport.com – Masalah kekurangan air bersih di Kota Bontang menjadi perhatian serius dalam pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur (Kaltim). Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Apansyah, memberikan penilaian mengenai kondisi ketersediaan air di wilayah tersebut dan penanganan yang sedang dilakukan.
Menurut Apansyah, kebutuhan air bersih di kota Bontang sejauh ini sudah cukup terpenuhi dengan adanya pembangunan Water Treatment Plant (WTP) yang telah disiapkan sebagai sumber utama air bersih.
“Menurut saya, itu sudah cukup,” ujar Apansyah.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa tanggung jawab penyediaan air bersih tidak berhenti pada pembangunan WTP saja, melainkan juga distribusi air ke masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota dan kabupaten.
Apansyah menilai bahwa pembagian peran ini sangat penting agar fungsi WTP dapat berjalan optimal dan air bersih bisa sampai ke rumah-rumah warga dengan lancar.
Pun, Ia menekankan perlunya koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah agar distribusi air bisa berjalan efektif dan tidak mengalami hambatan.
Pembangunan WTP di daerah Indominco sendiri sudah mendapat dukungan dana dari pemerintah provinsi, sehingga fasilitas pengolahan air bersih ini sudah siap melayani kebutuhan masyarakat.
Namun, kendala pipanisasi dan distribusi masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota Bontang dan Kutim agar seluruh warga dapat mengakses air bersih secara merata.
“Untuk pipanisasi, itu dari pemkot bontang. Pihaknya hanya menyiapkan WTP-nya saja. Distribusinya nanti dilakukan oleh masing-masing kab/kot (kutim dan bontang),” jelasnya.
Selain itu, Apansyah menegaskan bahwa dirinya terus memantau perkembangan proses distribusi tersebut dan akan mendorong agar pemerintah daerah lebih optimal dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya WTP yang sudah tersedia dan dukungan pemerintah daerah dalam distribusi, Apansyah optimis persoalan air bersih di Bontang dan Kutim dapat segera diatasi secara menyeluruh.