Kaltimreport.com – Perkembangan teknologi yang pesat menuntut sistem pendidikan untuk lebih adaptif dan inovatif. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, yang menilai dunia pendidikan tidak bisa lagi berjalan dengan pola lama.
Menurut Ismail, peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga pada kemampuan lembaga pendidikan dalam beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Tidak bisa lagi menggunakan pola lama. Dunia pendidikan harus cepat menyesuaikan dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Ia menilai, tantangan terbesar pendidikan saat ini adalah bagaimana menciptakan sistem yang fleksibel terhadap kemajuan teknologi. Karena itu, ia mendorong agar kebijakan pendidikan di Samarinda tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan kemampuan digital guru dan siswa.
Selain menekankan inovasi, Ismail juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas generasi. Menurutnya, generasi muda memiliki kecepatan dalam beradaptasi dengan teknologi, sementara generasi senior memiliki pengalaman dan kebijaksanaan yang perlu dijaga.
“Kalau kolaborasi ini terjalin, hasilnya akan lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ucap politisi PKS tersebut.
Lebih lanjut, Ismail menegaskan bahwa DPRD akan terus berperan aktif dalam memastikan kebijakan pendidikan berjalan searah dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Ia berharap, sinergi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat dapat memperkuat daya saing pendidikan di Samarinda.
