Insentif Adalah Bentuk Kepedulian, Bukan Pemborosan APBD

Kaltimreport.com – Tudingan bahwa pemberian insentif kepada pengawas madrasah akan membebani APBD dibantah oleh Komisi IV DPRD Kaltim, yang menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kepedulian, bukan pemborosan.

Menurut Anggota Komisi IV, DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Darlis Pattalongi, fokus utama bukan soal efisiensi anggaran, melainkan penghargaan terhadap tugas pengawas yang memastikan kualitas pendidikan di madrasah. Tanpa dukungan insentif, beban kerja mereka menjadi tidak manusiawi.

“Ini tidak ada hubungannya dengan inefisiensi. Ini tentang aspek kemanusiaannya. Mereka bekerja keras, tapi tidak ada perhatian dari sisi kesejahteraan,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Darlis Pattalongi, saat diwawancara.

Darlis menilai bahwa meski nilainya mungkin tidak setara dengan insentif pengawas di sekolah umum, memberikan insentif tetap menjadi bentuk apresiasi dan dukungan moral bagi pengawas Kemenag.

“Walaupun tidak sebesar pengawas di bawah Dinas Pendidikan, yang penting ada bentuk perhatian. Insentif itu wajar, bukan tunjangan,” tegasnya.

Insentif dianggap penting untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga, apalagi wilayah yang harus diawasi mencakup puluhan sekolah dan memerlukan mobilitas tinggi.

Darlis  berkomitmen memperjuangkan anggaran tambahan agar insentif pengawas dapat segera direalisasikan dan kualitas pembelajaran madrasah tetap terjaga optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *