Kaltimreport.com – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Husni Fahruddin, menekankan pentingnya mengoptimalkan lahan-lahan kritis dan bekas tambang untuk mendukung program swasembada pangan. Menurutnya, banyak lahan yang saat ini tidak produktif memiliki potensi besar untuk dijadikan area pertanian.
“Pemerintah provinsi tengah melibatkan investor untuk mengembangkan pertanian, termasuk mengolah lahan-lahan yang kurang produktif, misalnya di Kutai Kartanegara dan Mahulu,” ujar Ayub.
Ayub menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian serta instansi terkait untuk memastikan lahan-lahan tersebut dapat kembali dimanfaatkan.
“Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Pertanian dan juga Pak Gubernur agar lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif bisa diolah menjadi produktif kembali,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan perlunya perlakuan khusus pada lahan pasca-tambang agar siap digunakan untuk pertanian berkelanjutan.
“Lahan bekas tambang sudah mendapat treatment khusus agar bisa produktif kembali, sehingga potensinya tidak terbuang percuma,” tambah Ayub.
Langkah ini, menurut Ayub, sejalan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Ini bagian dari strategi untuk memastikan kemandirian pangan sekaligus memaksimalkan potensi daerah,” pungkasnya.














