Yusuf Mustafa Laksanakan Soswasbang Untuk Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama

Kegiatan Soswasbang yg di Laksanakan Oleh Anggota DPRD Kaltim.

KALTIMREMPORT.COM-BALIKPAPAN, Demi menjaga stabilitas masyarakat yang harmoni, Anggota DPRD Kalimantan Timur DR. H. Yusuf Mustafa, SH. MH menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan atau empat pilar kebangsaan.

Sosialisasi wawasan kebangsaan kali ini digelar di Jalan. Perjuangan Gang Sentosa, Kelurahan Gunung Samarinda Baru
Kecamatan Balikpapan Utara. Sabtu (24/2/2024).

Acara kegiatan sosialisasi di hadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, perwakilan Bpd, karang taruna dan beberapa ketua RT setempat.

Dalam pelaksanaan tersebut menghadirkan  Drs. Sutarno dan Hj. Suwarni, SH sebagai narasumber serta Siti Juriani selaku moderator.

Mengawali penyampaiannya, Yusuf Mustafa membeberkan bahwa, Empat pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan landasan yang kokoh dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan keberagaman bangsa Indonesia. Keempat pilar ini harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia agar negara ini tetap kokoh dan berjaya.

Dengan memegang teguh nilai-nilai kebangsaan ini, Indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.

“Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat,” bebernya

Legislator Golkar tersebut melanjutkan, sebagai rakyat Indonesia, kita patut berbangga dengan keberagaman ras, suku, dan budaya yang terdapat di negara kita. Tidak tanggung-tanggung, negara kita memiliki beragam kelompok etnis alias suku bangsa. Sudah sepantasnya kita selalu menjaga kebersamaan di tengah keberagaman ini.

Hidup selalu berdampingan tampa harus membeda-bedakan suku, agama, golongan, adat dan budaya. hidup harmoni adalah impian semua terutama kita yang berada disini.

“Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama yang bisa memicu diskriminatif. Sikap toleransi perlu disiapkan sedini mungkin, untuk menjaga perbedaan yang ada di masyarakat, Nilai-nilai toleransi ini menjadi bekal, untuk menghargai perbedaan dan pendapat sesama warga negara,” lanjutnya.

Bingkai persatuan dan kesatuan Republik Indonesia akan terus terjaga dengan rapi dan indah apabila di bungkus dengan empat pilar kebangsaan.(FRD/ADMIN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *