Kaltimreport.com – Suasana hangat menyambut kedatangan rombongan Komisi III DPR RI saat mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Rombongan tersebut tiba dalam rangka kunjungan kerja spesifik terkait pengawasan penegakan hukum di bidang narkotika.
Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur Ananda Emira Moeis, bersama Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud hadir secara langsung di VIP Room bandara untuk menyambut delegasi yang dipimpin Wakil Komisi III DPR RI Sari Yulianti. Momen ini menjadi bagian dari upaya penguatan sinergi antara pusat dan daerah dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.
Rangkaian kegiatan kunjungan kerja Komisi III DPR RI di Kalimantan Timur dijadwalkan padat, meski hanya berlangsung selama satu hari. Mereka mengagendakan pertemuan dengan instansi-instansi strategis seperti Polda Kaltim, Kejati Kaltim, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur (BNNP Kaltim) untuk mendalami kondisi aktual penegakan hukum dan tantangan di lapangan.
Dalam pernyataannya, Ananda Emira Moeis menyampaikan apresiasi atas perhatian Komisi III DPR RI terhadap isu narkotika di Kalimantan Timur. Ia menyatakan bahwa kedatangan para legislator ini menjadi harapan besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam memperkuat penanganan peredaran gelap narkoba.
“Kami menyambut baik kehadiran Komisi III DPR RI di Bumi Etam. Semoga kunjungan ini memberikan dorongan kuat dalam pemberantasan narkoba yang belakangan semakin kompleks. Diperlukan kerja sama lintas sektor yang lebih intens,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagai mitra kerja lembaga-lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan BNN, Komisi III memiliki posisi strategis dalam mendorong kebijakan nasional yang lebih tajam dalam pemberantasan narkoba. Pengawasan yang mereka lakukan diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret dan berdampak langsung di daerah.
Ananda juga menambahkan pentingnya peningkatan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda mengenai bahaya narkotika. Ia berharap, langkah-langkah preventif bisa berjalan beriringan dengan penegakan hukum, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan bersih dari narkoba.
“Mudah-mudahan dengan sinergi yang semakin kuat, kita dapat menjadikan Kalimantan Timur sebagai provinsi yang tangguh dalam menghadapi ancaman narkotika dan ke depannya mampu menjadi wilayah yang bebas dari peredaran gelap narkoba,” pungkasnya.