Disdikbud Kutim Tambah Jam Mengaji di Sekolah, Gaji Guru dari APBD

ADVERTORIAL272 Dilihat

KALTIMREPORT.COM, SANGATTA — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melangkah lebih jauh dalam membangun pendidikan berbasis karakter dengan menambah dua jam pelajaran mengaji di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama. Kebijakan ini tidak hanya bersifat religius, tetapi juga merupakan strategi daerah memperkuat moralitas publik melalui sistem pendidikan formal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa pelajaran mengaji akan menjadi bagian dari kurikulum muatan lokal di setiap sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Kami ingin anak-anak Kutim tumbuh bukan hanya cerdas, tapi juga berakhlak. Nilai-nilai spiritual harus berjalan beriringan dengan pendidikan akademik,” ujarnya.

Untuk memastikan keberlanjutan program, Disdikbud merekrut guru mengaji profesional bekerja sama dengan lembaga pendidikan Islam dan pengurus masjid. Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus dari APBD guna memberikan honor tetap bagi para pengajar.

“Kami pastikan tidak ada guru yang bekerja secara sukarela. Semua akan digaji sesuai mekanisme resmi,” lanjut dia.

Ia menegaskan bahwa kegiatan mengaji tidak akan mengurangi pelajaran inti. Setiap sekolah diberi ruang menyesuaikan jadwal agar pembelajaran tetap berjalan efektif. Sementara bagi siswa non-Muslim, disediakan kegiatan pembinaan moral sesuai keyakinannya.

“Kebijakan ini bukan soal tambahan jam pelajaran, melainkan upaya membentuk sistem pendidikan yang menghidupkan nilai. Karena pendidikan harus menyentuh hati, bukan hanya kepala,” ucap Mulyono.

Program ini menandai pergeseran penting dalam arah kebijakan pendidikan Kutim dari sekadar pengajaran akademik menuju pembentukan karakter sosial dan spiritual yang lebih utuh. (ADV/Diskominfo Kutim/—)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *