Kaltimreport.com — Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bankaltimtara kembali mencetak prestasi nasional dengan menyabet dua penghargaan dalam ajang Banking Service Excellence Awards (BSEA) 2025. Prestasi ini mendapat apresiasi dari kalangan legislatif, salah satunya dari Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, yang mendorong agar capaian tersebut tidak berhenti di seremoni semata.
Bankaltimtara berhasil mempertahankan gelar The Best Region Bank in Service Excellence untuk kelima kalinya secara berturut-turut sejak 2020, dan menyabet posisi kedua dalam kategori Excellence Website.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Bankaltimtara mampu bersaing dalam kualitas layanan, terutama dalam hal transformasi digital. Tapi jangan berhenti di penghargaan, nasabah harus benar-benar merasakan manfaatnya,” ucap Firnadi.
Lebih lanjut, Ia menekankan bahwa sebagai bank milik daerah, Bankaltimtara memiliki peran strategis bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, pelayanan harus terus diperkuat, baik dari sisi operasional maupun digital, agar seluruh kalangan masyarakat, terutama yang di daerah pelosok dapat merasakan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi.
“Banyak masyarakat yang masih mengeluhkan ATM error, antrean panjang di kantor cabang, atau akses layanan digital yang belum merata. Bankaltimtara harus jawab tantangan ini,” tegasnya.
Selain itu, Ia pun mengapresiasi sistem digital banking Bankaltimtara yang dinilainya cukup baik dan berkembang. Namun ia juga menuntut adanya peningkatan yang konsisten, termasuk soal keamanan sistem dan user experience nasabah yang lebih bersahabat.
“Saya sendiri nasabah Bankaltimtara. Memang ada kemajuan signifikan, tapi untuk bisa bersaing dengan bank swasta, kualitas layanannya harus lebih dinamis dan adaptif,” ujarnya.
Pun, Firnadi menyampaikan bahwa keberhasilan Bankaltimtara bukan hanya soal reputasi, tetapi juga menyangkut kontribusi langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan meningkatnya kepercayaan publik terhadap bank daerah, maka dana-dana masyarakat bisa tetap berputar di Kalimantan Timur dan mendorong pembangunan daerah.
“Kalau masyarakat percaya dan loyal menggunakan Bankaltimtara, maka permodalan pembangunan daerah akan semakin kuat. Ini strategi ekonomi daerah yang harus kita jaga,” pungkasnya.