Ismail Perkokoh Jiwa Tenggang Rasa Masyarakat melalui Kegiatan Soswasbang

Kegiatan Soswasbang yang dilaksanakan oleh anggota DPRD Kaltim. Ismail, ST di Sangatta Utara.

KALTIMREPORT.COM-KUTAI TIMUR, Perkuat rasa cinta tanah air dan perkokoh jiwa tenggang rasa antar sesama warga negara, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Daerah Pemilihan (Dapil VI) Bontang, Kutai Timur dan Berau, Ismail, ST Menggelar Sosialisasi wawasan kebangsaan.

Sosialisasi empat pilar kebangsaan dilaksanakan di Alamat Jalan KH. Abdullah Gang Asmawati RT 48 Sangatta utara Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Senin (18/03/2024).

Kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang di ikuti oleh lapisan masyarakat tersebut dimulai pada pukul 14. 00 Wita. Serta menghadirkan dua orang sebagai narasumber, yaitu Ruslan dan Ausy Riana serta Anshar, SH selaku moderator.

Mengawali materi Kegiatan, Ismail menyampaikan. Bahwa, sosialisasi empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat serta Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan empat pilar kebangsaan tersebut.

Wawasan kebangsaan juga merupakan konsep yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, yang meliputi tanah (darat), air (laut) dan udara secara tidak terpisahkan, yang mempersatukan bangsa dan negara secara menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

“Empat pilar kebangsaan mencangkup Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara serta memahami nilai yang terkandung di dalam empat pilar tersebut,” beber Ismail.

Politisi Nasdem melanjutkan, Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.

Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.

“Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini. Jika setiap orang memiliki sikap toleransi yang tinggi, maka ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama, dan kehidupan antar umat beragama pun akan terjalin dengan tentram dan damai,” lanjut Ismail.

Empat pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut adalah prinsip moral keIndonesiaan yang memandu tercapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Menempatkan kepentingan umum di atasĀ  kepentingan pribadi, kepentingan masyarakat atau kepentingan yang lebih luas haruslah diprioritaskan, alih-alih kepentingan golongan. Konflik yang terjadi dalam masyarakat yang plural dapat terhindarkan dengan sikap musyawarah untuk mufakat pada kepentingan yang lebih besar.(FRD/ADMIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *